Pengaturan skor (fixing match) adalah pengaturan pertandingan sepak bola untuk memperoleh keuntungan materi dan immateri. Menurut pendapat FIFA, pengaturan pertandingan yang terjadi di dunia sepak bola biasanya merupakan perencanaan kriminal yang termasuk dalam kejahatan perjudian, serta korupsi pribadi bahkan kelembagaan. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hukum Islam mengkaji kasus pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola di Indonesia, bagaimana pandangan hukum pidana tentang pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-normatif. Artinya, hukum digunakan sebagai pendekatan hukum dan hukum Islam digunakan sebagai pendekatan regulasi dengan teknik penelusuran literatur yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, Alquran, Sunnah, ijtihad para ulama, kitab-kitab, naskah-naskah resmi dan penelitian terkait kebetulan. fiksasi. . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sudah ada ketentuan terkait praktik pengaturan skor yang diatur dalam peraturan asosiasi FIFA dan PSSI saat ini. Peraturan tersebut hanya mengatur ketentuan sanksi yang diterima oleh pelaku pengaturan skor. Dalam peraturan ini, sanksi yang dikenakan kepada pelanggar adalah sanksi administratif berupa denda dan larangan melakukan olahraga. Sanksi pidana yang dijatuhkan kepada pelaku praktek skoring diidentifikasi dalam penerapan UU No. 11 Tahun 1980, pasal 378 dan pasal 303 KUHP. Tindakan risywah, penipuan dan perjudian dalam pengaturan skor dilarang dalam hukum Islam. Dilatar belakangi bahwa tindak pidana pengaturan skor dapat menimbulkan kerugian dan kezaliman dalam masyarakat.
